Sabtu, 07 November 2015

Susunan Bunga, Buah, dan Biji



Susunan Bunga, Buah, dan Biji

A.  Bunga
Bunga merupakan alat reproduksi generative yang muncul hanya pada tumbuhan yang telah mencapai usia tertentu.
Pada bunga terjadi penyerbukan dan pembuahan yang menghasilkan buah. Didalam buah terdapat biji, dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan muda. Bunga berasal dari modifikasi batang.
Stuktur bunga yang sempurna terdiri atas bagian sebagai berikut.
-       Dasar buah (reseptakel)
-       Perhiasan bunga (periantium) meliputi kelopak (calyx) dan mahkota (corolla)
-       Benang sari (stamen)
-       Putik (pistilum)

1.    Dasar buah (reseptakel)
Dasar bunga merupakan ujung percabangan yang berhenti pertumbuhan dan menjadi tempat tumbuhnya perhiasan dan kelamin jantan.
2.    Perhiasan bunga (periantium)
Perhiasan bunga disusun oleh dua unsur steril, yaitu daun keolpak (sepal) yang secara kolektif menyusun kelopak bunga kelopak (calyx) dan daun mahkota (petal) yang secara kolektif menyusun mahkota bunga (corolla).
Kelopak merupakan bagian terluar dari bunga. Kelopak melindungi bunga pada saat bunga berbentuk kuncup. Kelopak biasanya berwarna hijau. Akan tetapi, ada pula kelopak yang berwarna warni, misalnya pada bunga bugenvil. Ukuran kelopak biasanya lebih kecil daripada mahkota bunga. Akan tetapi, ada bunga yang memiliki kelopak lebih besar daripada mahkota, misalnya bugenvil. Pada umumnya, kelopak tersususn dalam satu lingkaran.
Mahkota bunga merupakan lapisan kedua setelah kelopak. Pada umumnya, mahkota bunga terlihat paling meyolok karena berukuran besar dan berwarna warni. Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik serangga agar megisap madu yang sekaligus membantu penyerbukan.
3.    Benang sari (stamen)
Stamen tersusun dalam satu lingkaran atau dua lingkaran. Stamen memilki kepala sari (anter) yang terletak di ujung tangkai sari. Bentuk kepala sari bulat, jorong, atau bulat telur. Didalam kepala sari terdapat satu atau lebih ruang sari (teka). Ruang sari terdiri atas dua kantong sari (lekulomentum) yang merupakan tempat terbentuknya serbuk sari (mikrospora atau tepung sari). Serbuk sari merupakan gamet jantan.
4.    Putik (pistilum)
Putik terletak di pusat bunga. Putik tersusun dari satu atau lebih daun buah (karpel). Jika daun buah lebih dari satu, maka daun buah akan tersusun sebagai lingkaran. Putik tersusun dari beberapa bagian, yaitu bakal buah, tangkai putik, dan kepala putik.
   Bakal buah atau ovarium merupakan tempat terdapatnya sel telur (ovum). Posisi ovarium adalah duduk pada dasar bunga dan bentuknya menggelembung.
Tangkai putik atau stilus merupakan suatu saluran sempit untuk lewatnya sebuk sari saat pembuahan. Tangkai putik juga berfungsi menyokong kepala putik.
Kepala putik atau stigma merupakan bagian paling atas dari putik sebagai tempat melekatnya serbuk sari saat terjadinya penyerbukan. Pada umumnya stigma lengket dan berambut.
B.   Buah (fructus)
Buah (fructus) adalah salah satu bagain dari tumbuhan atau tanaman yang paling ditunggu-tunggu oleh para petani untuk di ambil hasilnya, terutama untuk petani-petani penghasil komoditi buah-buahan. Sebelum mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman biasanya kita mengenal istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
Setelah penyerbukan terjadi pada bunga dan kemudian akan di ikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat pada bakal buah akan tumbuh menjadi bakal biji
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain bakal buah ikut dan merupakn suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak ikut mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya
1.      Daun-daun pelindung. Pada tanaman jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan lebih kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung
2.      Daun-daun kelopak. Pada terong dan jambu, masih dapat kita lihat kelopak ikut pada bagian buah.
3.      Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya jagung yangkita kenal sebagai rambut jagung, juga pada macam-macam jambu masih terlihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
4.      Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun dan jumlah ruangan dalam buah manggis.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fruktus nodus). Buah ini juga dinamakan sebagai buah sejati atau buah sungguh.
Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya benar seringkali tidak dikenal lagi. Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Bauh yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (frutus spurius). Pada buah semu buah yang seseungguhnya seringkali tidak terlihat, karena itu buah semu juga dinamakan sebagai buah  tertutup (frutus calusus).
Pada umumnya buah hanya terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula terbentuk tanpa penyerbukan dan pembuahan, peristiwa yang demikian tersebut dinamakan partenokarpi (parthenocorpy). Buah yang terjadi seperti ini biasanya tidak mengadung biji atau jika ada bijinya tidak megandung lembaga, jadi bijinya tidak dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita temui pada pohon pisang (Musa paradisiaca L.)
Buah pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu
1.    Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lainya pada bunga itu, yang malah menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali nagain buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedangkan buah yang aslinya kadang-kadang tersembunyi.
Buah semu dapat dibedakan dalam:
a.    Buah semu tunggal, yaitu buah semu yag terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagain lain bunga yang ikut membentuk buah. Misalnya tangkai bunga pada buah jambu monyet (Anarcadium occidental L.)
b.    Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang dapat tumbuh secara bebas satu sama lainya dan tumbuh menjadi buah.
c.    Buah majemukialah buah semu yang terjadi dalam bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Arcocarpus integra Merr.)
2.    Buah sungguh atau buah telanjang, yang terjadi dari bakal buah dan jika ada bagian bunga lainnya masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti sama halnya dengan buah semu, buah sejari pertama-tama dapat dibedakan lebih dahulu kedalam 3 golongan, yaitu:
a.     Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang tersusun dari satu bunga dengan satu bakal buah saja, buah ini dapat berisi satu atau banyak biji dan satu atau banyak ruangan.
Contoh : Buah mangga (Mangifera indica L.) mempunyai satu ruang dan satu biji. Buah pepaya (Carica papaya L.) yang terdiri dari satu ruang dan banyak biji di dalamnya. Buah durian (Durio zibethinus Murr.) yang terdiri dari banyak ruangan dan tiap ruang terdapat beberapa biji.
Buah sejati tunggal dapat di bedakan menjadi 2 golongan yaitu:
1)   Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu sperti kulit yang kering. Misalnya kacang tanah (Arachis hypogea L.), padi (Orzya sativa), dll.
2)   Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal dan berdanging. Dinding buah (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan.
-       Kulit luar (Exocarpium atau epicarpium) merupakan lapisan tipis tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kuli dengan permukaan yang licin.
-       Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdangin atau serabut dan jika lapisan ini dapat  dimakan, maka lapisan ini lah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium) misalnya pada mangga (Mangifera indica L.)
-       Kulit dalam (endocarpium) yang berbatasan dengan ruang yang mengadung bijinya seringkali cukup tebal dan kerasa misalnya pada kelapa (Cocos nucifera L.)
b.    Buah sejati gandayang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lainya dan masing-masing bakal buah menjadi satu.
c.    Buah sejati majemuk, yaitu buah yang bersal dari satu bunga majemuk yang masing-masing bunga menjadi satu buahTetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja.
Contohnya pada buah pandan (Pandanus tectorius Sol.)
C.  Biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji berasal dari bahasa Latin yaitu semen adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
1.    Bagian-Bagian Biji
a.    Kulit Biji (Testa)
Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu.
Pada kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang-ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin. Lapisan testa terdiri dari sarkotesta (lapisan terluar), sklerotesta (lapisan bagian tengah, tebal dan keras) dan endotesta (lapisan terdalam, selaput tipis dan berdaging).
Ada bagian-bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing-masing biji mempunyai bagian yang berbeda. Bagian-bagian itu, yaitu:
1)   Sayap yang merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.
2)   Bulu (coma) merupakan penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut halus.
3)   Salut biji (arillus) merupakan pertumbuhan dari tali pusar.
4)   Salut biji semu (arillodium) merupakan pertumbuhan disekitar liang bakal biji (microphyle).
5)   Pusar biji (hilus) merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar, liang biji (microphyle).
6)   Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7)   Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan dan lunak yang disebut karankula.
8)   Berkas-berkas pembuluh pengangkutan (chalaza) merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nucleus.
9)   Tulang biji (raphe) terusan tali pusar pada biji biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji.

Pada biji-biji tertentu ada lapisan luar yang menjadi berlendir apabila terkena air. Lendir merupakan bagian berpektin pada lapisan dinding selnya yang akan mengembung bila terkena air dan akan memperlihatkan tekstur bergaris-garis. Lamela tengah tidak cukup elastik untuk menampung pembengkakan sehingga menjadi robek dan lapisan dinding luar yang berkutin tertutup kutikula, terangkat dan pecah-pecah. Dibawah epidermis terdapat 1 atau 2 lapisan sel. Dibawah lapisan sel-sel tersebut ada lapisan sel-sel sklerenkim memanjang yang bernoktah. Sklerenkim ini letaknya sejajar tegak lurus terhadap sel-sel parenkim. Sel parenkim ini mengandung banyak pati yang diserap oleh jaringan lain selama perkembangan biji itu.
b.    Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada cadangan makanannya disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan.  Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya.
Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder.  Cadangan makanan tersebut kaya akan zat-zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada sebagian besar monokotil, cadangan makanan memupuk zat-zat makanan yang digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut dengan endosperm. Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke cotyledon (keping biji) sebelum biji itu menyelesaikan perkembangannya dan sebagai akibatnya biji dewasa ini tidak mengandung endosperma.
Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari sel-sel berdinding tipis dengan vakuola besar-besar yang mengandung substansi cadangan. Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu dinding tipis (cadangan makanannya disimpan didalam selnya) dan dinding tebal (cadangan makanannya disimpan didindingnya).
c.    Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina pada suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan embrionya mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma yang merupakan persediaan makanan. Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru terdiri dari radikula (akar lembaga atau calon akar), dikotil berkembang menjadi akar tunggang dan monokotil berkembang menjadi akar serabut, cotyledon (daun lembaga) merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah, cauliculus (batang lembaga), ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum), ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).

2.    Struktur Anatomi Biji
a.    Kulit biji: terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
b.    Hipokotil:bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
c.    Radikula: bagian terminal (ujung).
d.   Epikotil: bagian atas pangkal.
e.    Plumula: bagian ujung yaitu pucuk dengan sepasang daun.
f.     Kotiledon: bagian cadangan makanan
  
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Estiti B.. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Nugroho, Hartanto, Purnomo, & Issirep Sumardi. (2006). Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Pratiwi, D.A., Sri Maryati, Srikini, Suharmo, & Bambang S..  (2006). Biologi untuk
SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

BADAN GOLGI (APARATUS GOLGI)


Nama
:
Deden Ramdhan Hadi
NIM
:
14121610670
Kelas
:
IPA-Biologi A
Mata Kuliah
:
Biologi Umum


BADAN GOLGI (APARATUS GOLGI)


A.      PENDAHULUAN
Badan golgi merupakan organel berbatas membran di dalam sel eukariota yang berperan dalam berbagai fungsi penting, meliputi (i) mengemas bahan-bahan sekresi yang dilepaskan dari sel, (ii) pemrosesan protein meliputi glikosilasi, fosforilasi, sulfasi dan proteolisis selektif, (iii) tempat utama sintesis karbohidrat, menyortir dan mendistribusikan produkproduk retikulum endoplasma, (iv) sintesis glikolipida, dan  (v) proliferasi elemen-elemen membran untuk membran plasma.
Badan golgi ditemukan pada tahun 1898 oleh Camillo Golgi. Ia melaporkan adanya struktur-struktur internal yang dijumpai di dalam sel saraf yang olehnya diberi nama Apparato Reticular Interno atau struktur retikular internal. Atas dasar penemuan tersebut, pada tahun 1906, Camillo Golgi menerima hadiah nobel dalam bidang sitologi. Kompleks golgi memiliki banyak nama, antara lain diktiosom, golgisom, lipokondria, idiosom, badan golgi, zat golgi, aparat golgi, kompleks golgi, dan vesikula golgi.
B.     STRUKTUR BADAN GOLGI
Pengamatan dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa badan golgi tampak menyerupai kantung-kantung pipih dengan sejumlah struktur-struktur perifer yang bervariasi. Setiap kantung pipih diberi nama sakula atau lamella atau sisterna. Setiap sakula berbatas membran dengan tebal kurang lebih 7,5 nm dan di dalamnya terdapat ruang dengan lebar berkisar 15 nm yang diberi nama lumen.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a9/Human_leukocyte%2C_showing_golgi_-_TEM.jpg/315px-Human_leukocyte%2C_showing_golgi_-_TEM.jpg
Mikrograf badan Golgi, terlihat sebagai tumpukan cincin setengah lingkaran berwarna hitam di bagian bawah gambar. Sejumlah vesikel bulat terlihat di sekitar organel ini.

Pada sel tumbuhan, tumpukan sejumlah lamella dinama-kan diktiosom. Jarak antar lamella dalam suatu diktiosom berkisar 20 nm. Jumlah lamella pada suatu diktiosom kurang lebih 10 buah. Permukaan kompleks golgi yang terorientasi ke arah retikulum endoplasma disebut permukaan pembentukan atau permukaan cis. Sedang-kan permukaan yang lain disebut permukaan matang atau permukaan trans yang terorientasi ke arah membran plasma.
Sisterna pada permukaan pembentukan berbentuk cembung, sedangkan sisterna pada permukaan matang berbentuk cekung. Vesikula-vesikula sederhana yang berada disekitar permukaan pembentukan akan berfusi dan berkontribusi menambah struktur badan golgi. Vesikula-vesikula yang terdapat di sekitar permukaan matang lebih besar dan dibentuk dari permukaan sisterna. Vesikula-vesikula sederhana juga dilepaskan dari bagian tepi sisterna diantara permukaan pemebentukan dan permukaan matang.
http://daftarcatatanku.files.wordpress.com/2011/03/images.jpeg?w=645
Badan Golgi

Badan golgi pada kebanyakan sel terutama berfungsi dalam hubungannya dengan fungsi sekresi. Permukaan pembentukan yang terletak di dekat inti atau di dekat bagian khusus dari retikulum endoplasma yang tidak memiliki ribosom dinamakan retikulum endoplasma transisi. Membran inti dan retikulum endoplasma halus adalah sumber vesikula-vesikula sederhana yang berfusi dengan permukaan pembentukan. Beberapa vesikula-vesikula besar dibentuk dari permukaan matang dinamakan vesikula sekresi dan kelak akan berfusi dengan membran plasma. Jika vesikula-vesikula dilepaskan dari permukaan matang badan golgi, juga memungkinkan terbentuknya struktur-struktur internal sel seperti yang terjadi selama pembentukan akrosom pada sel sperma. Atau pembentukan lisosom.
C.    LINTASAN SEKRESI
Secara morfologis, badan golgi menunjukkan suatu polaritas yang terkait secara langsung dengan fungsi organel. Di dalam sel-sel sekresi, kompleks golgi merupakan suatu pusat fungsional dalam rantai sekresi. Elemen-elemen penghubung lintasan sekresi tersebut adalah retikulum endoplasma, vesikula transisi, kompleks golgi, vesikula sekresi, dan membran plasma.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fc/Dictiosome.svg/300px-Dictiosome.svg.png
Skema transpor di dalam badan Golgi



1.    Vesikel retikulum endoplasma
2.    Vesikel eksositosis
3.    Sisterna
4.    Membran sel
5.    Vesikel sekresi.
Lintasan skretori meliputi minimal 6 tahap, yaitu (i) tahap sintesis, (ii) tahap segregasi, (iii) tahap transpor intraseluler, (iv) tahap konsentrasi, (v) tahap penyimpanan, dan (vi) tahap pengeluaran. Selama berlangsungnya sekresi, terjadi aliran materi dari retikulum endoplasma ke arah badan golgi. Permukaan cekung badan golgi yang terorientasi ke arah retikulum endoplasma disebut permukaan pembentukan atau permukaan cis, sedangkan permukaan cembung yang terorientasi ke arah permukaan sel disebut permukaan matang atau permukaan trans.
Pada permukaan matang badan golgi, dibentuk vesikula-vesikula sekresi, sedangkan pada permukaan pembentukan terdapat vesikula-vesikula transpor yang dibentuk dari membrane retikulum endoplasma. Selama berlangsungnya proses sekresi, terjadi aliran materi yang dibentuk dalam retikulum endoplasma dan bergerak melalui permukaan badan golgi dari permukaan pembentukan ke permukaan matang. Selanjutnya bergerak sebagai granula-granula sekresi pada daerah apikal sel dan pada akhirnya menuju ke membran plasma dimana bahanbahan tersebut dikeluarkan.
D.    ASAL BADAN GOLGI
Menurut (Sheeler dan Bianchii, 1983) ada tiga sumber yang diusulkan yang diduga sebagai asal badan golgi, yaitu:
1.    Vesikula-vesikula yang berasal dari membran luar salut inti atau retikulum endoplasma.
2.    Vesikula-vesikula atau struktur-struktur sitoplasma yang lain.
3.    Pembelahan dari badan golgi yang telah ada di dalam sel.
Sisterna dari golgi dapat dibentuk dari vesikula-vesikula yang berasal dari membran luar salut inti atau reticulum endoplasma. Vesikula-vesikula transisi bermigrasi ke permukaan pembentukan dari badan golgi dan selanjutnya berfusi dengan membran sisterna badan golgi yang sudah ada. Dengan cara ini, satu kompleks golgi dapat dibentuk secara sempurna.
Agregasi-agregasi dari vesikula transisi terjadi pada daerah sitoplasma yang disebut zona eksklusi (zones of exclusion) yang bebas ribosom. Zona tersebut biasanya dikelilingi oleh membran-membran retikulum endoplasma atau membran inti. Badan golgi-badan golgi sederhana diasumsikan telah ada pada awal perkembangan organel yang dijumpai pada zona tersebut.    
Beberapa bukti bahwa badan golgi terbentuk pada zona eksklusi (Sheeler dan Bianchii, 1983) adalah sebagai berikut:
1.    Sel-sel pada biji yang dorman pada umumnya tidak memiliki badan golgi, namun pada zona eksklusi terdapat kumpulan vesikula-vesikula kecil. Hasil fotomikrograf pada sel biji pada stadium awal perkecambahan mendukung adanya per-kembangan badan golgi yang progresif pada zona eksklusi. Perkembangan badan golgi ber-tepatan dengan hilangnya vesikula-vesikula tran-sisi.
2.    Pada telur katak, badan golgi tampak berkembang dari kelompok-kelompok vesikula yang terdapat pada zona eksklusi.
Selama berlangsungnya pembelahan sel pada sel hewan dan tumbuhan, jumlah badan golgi meningkat. Jumlah badan golgi yang dijumpai pada sel anak setelah pembelahan sama dengan jumlah badan golgi pada sel induk. Pada algae Botrydium granulatum yang multinukleat, pada setiap kutub sel yang sedang membelah tepat pada pembentukan spindel, terdapat sebuah badan golgi. Pada metafase lanjut, kedua  badan golgi tersebut terdapat pada setiap ujung spindel dan dipisahkan oleh sentriol. Hal tersebut mendukung bahwa badan golgi dapat dibentuk melalui pembelahan organel.
Pembentukan badan golgi dari retikulum endoplasma melalui peleburan sisterna yang berbentuk tubular yang terdapat pada bagian perifer dari retikulum endop-lasma kasar. Hal ini terlihat pada sel-sel hati embrio. Pada saat sel-sel hati matang, sisterna tubular berubah menjadi bentuk mangkuk, kemudian bagian luar dari sisterna dibentuk vesikula-vesikula sekresi. Fenomena yang se-rupa dijumpai pada zoospora dan pembentukan sperma
E.     KOMPOSISI KIMIA BADAN GOLGI
Seperti halnya retikulum endoplasma, badan golgi juga mengandung senyawa lipida yang terdiri atas fosfolipida dan lemak netral. Sedangkan protein terdiri atas glikoprotein, mykoprotein, dan enzim.
1.    Kandungan Lemak
Membran badan golgi memiliki kandungan lipida yang berbeda dari membran sel lain.
Senyawa
% Fraksi Total
RE
BG
MP
Total Fosfolipida

84,9
53,9
61,9
Sfingomielin
3,7
21,3
18,9
Fosfatidilkolin

60,9
45,3
39,9
Fosfatidilserin
33,3
4,2
3,5
Fosfatidilinositol
8,9
8,7
7,5
Fosfatidiletanolamin
18,6
17
17,8
Fosfatidilhialin
4,7
5,9
6,7
Lisofofatidiletanolamin
-
6,3
5,7
Total lipida netral
15,1
46,1
38,1
Kolestrol



Asam lemak bebas



Trigliserida



Ester-Kolesterol




2.    Kandungan Enzim
Analisa enzimatik dari badan golgi yang diisolasi didapatkan bahwa, badan golgi mengandung enzim-enzim yang sangat heterogen, misalnya enzim-enzim glikolisil transferase, oksidoreduktase, fosforase, dan sebagainya.

Glikolisistransferase    :  biosintesis glikoprotein
Sialitransferase
UDP-Galaktosa           :  N-Asetilglukosamin galaktosil transferase
Glikoprotein                : Galaktosiltransferase
UDP-N-asetilglukosamin-glikoprotein-N-asetilglukosaminiltransferase
Sulfo dan Glikosil transferase : biosintesis glikolipida
Galaktoterebroside sulfotransferase
CPM-NANA   laktosil siramide sialitransferase
CPM-NANA               : GM1 sialitransferase
CPM-NANA               : GM3 sialitransferase
UDP-Galaktose           : GM2 galaktosiltransferase
UDP-GalNac               : GM3 N-asetilglukosaminil
Oksidireduktase
NADH sitokrom c reduktase
NADH sitokrom reduktase
Fosfatase
5’ nukleotidase
Adenosin trifosfatase
Tiamin pirofosfatase
Kinase
Kasein fosfokinase
Mannosidase
Transferase
Lysolesitin asil transferase
Gliserolfosfat fosfatidil transferase
Fosfolipase
Fosfolipase A1
Fosfolipase A2
F.     FUNGSI BADAN GOLGI
1.    Sintesis, Pengemasan dan Pelepasan Hormon Peptida
Sintesis, pengemasan dan pelepasan hormon-hormon peptida melibatkan organel-organel sitoplasmik, yaitu reticulum endoplasma kasar bersama ribosom dan badan golgi. Tahap awal adalah sintesis protein pada yang berlangsung pada ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma dan menghasilkan rantai polipeptida yang dikenal sebagai preprohormon. Rantai polipeptida tersebut diarahkan ke dalam lumen reticulum endoplasma oleh signal sequence asam-asam amino. Enzim-enzim pada retikulum endoplasma memotong signal sequence dan menghasilkan prohormon yang tidak aktif. Prohormon selanjutnya ditranspor menuju badan golgi. Di dalam badan golgi dikemas dan dilepaskan melalui pertunasan badan golgi dalam bentuk vesikula sekresi.
Di dalam vesikula sekresi terdapat sejumlah enzim yang berperan memotong prohormon menjadi satu atau lebih hormon yang aktif dan sejumlah fragemen-fragmen peptida. Hormon-hormon tersebut selanjutnya dirembeskan masuk ke dalam aliran darah untuk dibawah menuju jaringan target.
2.    Sekresi Kelenjar Tiroid
Satu peranan kompleks golgi dalam biosintesis glikoprotein terlihat jelas pada sel-sel folikel tiroid. Sel-sel ini terlibat dalam sintesis tiroglobulin, suatu glikoprotein yang disekresikan oleh sel-sel ke dalam folikel dimana ia diiodinasi dan disimpan. Folikel adalah ruang interseluler yang besar dan dikelilingi oleh sel-sel epitel yang mensintesis tiroglobulin.
Tiroglobulin terdiri atas dua tipe rantai polipeptida yaitu tipe pertama yang hanya terdiri atas disakarida Nasetilglukosamin yang terikat pada mannosa dan tipe kedua yang lebih kompleks. Selain mengandung gula, juga mengandung galaktosa, fruktosa, dan asam sialat.
Tiroglobulin diangkut secara vektorial dalam sel, dimulai pada retikulum endoplasma kasar dimana rantai polipeptida dibentuk. Polipetida mengalami prosesing berupa penambahan unit-unit monosakarida membentuk glikoprotein yang belum sempurna. Glikoprotein yang belum sempurna dibawa ke badan golgi melalui vesikula-vesikula transpor. Di dalam badan golgi glikoprotein mengalami penyempurnaan dengan penambahan unit-unit galaktosa.
Vesikula-vesikula sekresi yang mengandung glikoprotein yang telah sempurna dibentuk secara apikal dari kompleks golgi dan bergerak ke arah lumen folikel. Di dalam folikel berlangsung iodinasi. Glikoprotein yang telah diiodinasi kemudian disimpan dalam folikel-folikel hingga sel epitel distimulasi oleh TSH dari kelenjar pituitari untuk mengabsorbsi tiroglobulin. Hormon tiroid yang telah diiodinasi dipotong-potong dan selanjutnya dilepaskan ke dalam darah untuk selanjutnya menuju organ target.
Sel-sel folikel tiroid secara aktif mentranspor ion-ion iodine dari darah. Ion-ion tersebut selanjunya ditranspor menuju lumen folikel tiroid. Beberapa asam amino tirosin di dalam tiroglobulin akan mengalami iodinasi. Namun demikian ion-ion iodin tidak dapat terikat secara langsung pada asam amino tirosin. Oleh sebab itu ion-ion iodin harus melepaskan elektronnya melalui proses oksidasi. Oksidasi ion-ion iodin dikatalisis oleh enzimenzim peroksidase. 1 atau 2 ion-ion iodin yang telah mengalami oksidasi selanjutnya berikatan dengan asam amino tirosin membentuk T1 dan T2. T1 selanjuntnya bergandengan dengan T2 membentuk T3 dan T2 bergandengan dengan T2 membentuk T4.
Tiroglobulin yang telah mengalami iodinasi tetap berada di dalam folikel tiroid dalam bentuk koloid. Dibawah pengaruh hormone Thyroid stimulating hormon (TSH) yang berasal dari hipofisis, tiroglobulin selanjutnya dimasukkan di dalam sel-sel folikel tiroid secara endositosis. Di dalam sel-sel folikel, endosom yang mengandung tiroglobulin berfusi dengan lisosom primer dan selanjutnya berlangsung proses pemotongan. Pemotongan tiroglobulin tersebut oleh enzim-enzim lisosom menghasilkan hormon triiodotironin (T3) dan tetraiodotironin (T4). Selanjutnya hormon tersebut siap dirembeskan ke aliran darah.
3.    Proliferasi membran-membran seluler
Kompleks golgi selain berperan dalam sekresi, juga memainkan peranan dalam persiapan protein-protein untuk organel-organel seperti lisosom dan membran plasma Protein-protein yang dipersiapkan untuk lisosom atau membran plasma disintesis oleh ribosom-ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma kasar. Beberapa dari proteinprotein  tersebut dilepaskan ke dalam lumen reticulum endoplasma dan yang lain tetap pada membran reticulum endoplasma dan kelak menjadi dinding vesikula transpor. Dalam beberapa menit setelah sintesis, protein-protein tersebut tampak pada permukaan cis dari badan golgi.
Mekanisme transport protein dari lumen RE ke badan golgi berlangsung melalui vesikula transport. Vesikula transport berfusi dengan permukaan cis badan golgi. Selanjutnya protein berpindah dari suatu sisterna ke sisterna berikutnya hingga mencapai permukaan trans. Protein-protein yang dipersiapkan untuk menjadi komponen membran lisosom dan membrane plasma tetap tertanam pada membrane RE. Protein tersebut diranspor dengan cara yang sama, namun pada saat tiba pada sasaran, protein tersebut tetap terikat pada membran.
4.    Menyortir Protein-protein untuk Sasaran Tertentu
Protein-protein yang disintesis pada reticulum endoplasma yang diperuntukkan untuk membran plasma, lisosom, dan vesikula sekresi, diangkut ke badan golgi pada permukaan pembentukan. Protein-protein yang sampai pada permukaan pembentukan kompleks golgi bersama-sama dengan protein membran retikulum endoplasma. Vesikula-vesikula yang dilepaskan dari permukaan trans tidak mengandung protein membran retikulum endoplasma. Kompleks golgi berperan memilih protein membran reticulum endoplasma oleh vesikula-vesikula kecil dari sisterna badan golgi permukaan pembentukan.
Rothman (1981 dalam Thorpe, 1984) membedakan permukaan pembentukan badan golgi dengan permukaan matang badan golgi. Permukaan pembentukan terdiri atas semua sisterna golgi kecuali satu atau dua yang terakhir. Peranan permukaan pembentukan adalah memilih protein retikulum endoplasma yang akan dikembalikan ke reticulum endoplasma. Permukaan matang dari badan golgi terdiri atas ½ sisterna permukaan yang berperan menerima protein yang telah dimurnikan dan menyebarkan melalui vesikula-vesikula ke lokasinya yang tepat di dalam sel. Rothman (1981) mengusulkan bahwa badan golgi terdiri atas tiga kompartemen yaitu kompartemen cis (kompartemen pembentukan), kompartemen medial, dan kompartemen trans (kompartemen matang). Kompartemen cis memilih dan melepaskan protein-protein retikulum endoplasma dan juga menambah gugus fosfat ke gula terminal protein lisosom. Kompartemen medial (terdiri atas sisterna di tengah-tengah tumpukan golgi) merupa-kan tempat penambahan Nasetilglukosamin. Sedangkan kompartemen trans merupakan tempat penambahan unit-unit galaktosa dan asam sialat, juga memilih berbagai protein sesuai dengan tujuan akhirnya. Penambahan gugus fosfat pada gula terminal protein lisosom dalam kompleks tersebut untuk mencegah penambahan Nasetilglukosamin dalam kompartemen medial dan penambahan galaktosa dan asam sialat dalam kompartemen trans.
5.      Pembentukan Dinding Sel
Badan golgi berperan dalam pembentukan papan sel dan dinding sel. Papan sel dan dinding sel terbentuk selama anafase dan telofase mitosis dan miosis kedua. Sebelum anafase, kompleks golgi berada di luar kumparan. Selama anafase, kompleks golgi melepaskan vesikula-vesikula menuju pusat kumparan dan menimbun disekitar benang-benang kumparan. Vesikula berisi senyawa pembentuk papan sel dan dinding sel.
Vesikula-vesikula yang berasal dari badan golgi berisi bahan untuk pembentukan papan sel dan dinding sel. Di dalam sitoplasma terdapat mikrotubul-mikrotubul yang tersusun parallel dan disebut fragmoplas. Vesikula-vesikula yang ber asal dari badan golgi berhubungan dengan fragmoplas dan ditransportasikan sepanjang mikrotubul ke arah ekuatorial dan terakumulasi pada daerah dimana mikrotubul mengalami overlapping. Vesikula-vesikula yang mengandung bahan untuk papan sel dan dinding sel diakumulasikan pada daerah ekuatorial pada mikrotubul yang tumpang tindih dan berfusi membentuk papan sel. Bahan-bahan dari vesikula bergabung membentuk dinding sel. Vesikula-vesikula golgi yang baru terbentuk diakumulasi pada bagian tepi papan sel, kemudian berfusi dan meluas ke arah luar. Membran papan sel yang sedang merentang berfusi dengan membran plasma. Bahan dinding sel dideposisikan membentuk dinding sel yang sempurna.
6.    Pembentukan Akrosom
Akrosom adalah suatu badan berbatas membran yang terletak pada bagian kepala spermatozoa di sebelah anterior dari inti. Badan golgi merupakan organel yang berperan dalam pembentukan akrosom melalui beberapa fusi vesikula-vesikula yang mengandung bahan untuk akrosom. Sedangkan membrane vesikula-vesikula menjadi membran akrosom. Akrosom mengandung berbagai jenis enzim-enzim hidrolitik yang penting di dalam proses fertilisasi. Tanpa akrosom, maka sperma mengalami kesulitan untuk menembus berbagai selaput yang melindungi sel telur. Proses pembentukan akrosom pada kepala sperma.